Jika Tuhan menjadikanmu berbeda keyakinan denganku, apakah Tuhan juga akan menjadikanmu bukan milikku?
Jika agama mengajarkan kebaikan, lalu mengapa agama mengharuskan perpisahan? Sedangkan pada dirimu kulihat kebaikan?
Jika harus bersama dia yang sama keyakinan tanpa cinta dan kasih sayang, apa itu bentuk kebaikan ajaran agama?
Tuhan kami sama-sama satu, kami hanya berbeda perantara. Bukankah Tuhan penuh cinta dan kasih sayang?
Kenapa kami dipisahkan karena perbedaan agama?
Tuhan menyuruh kita menikah karena agama dan takwa. Jika agamanya
dan agamaku memiliki Tuhan yang sama, kenapa kami tetap tak boleh
bersama?
Jika agama kami berbeda nama, namun Tuhan kami tetap sama kenapa
manusia masih membedakan nama? Bukankah cinta kami kehendak Tuhan juga?
Kami dipisahkan aturan manusia atas nama aturanmu, Tuhan. Kami tak
tahu harus mengaduh kemana selain kepadamu. Namun, mereka masih saja
tetap tak peduli pada hati.
Lalu dipaksakan kepada kami pasangan seagama yang tak kami cintai.
Jika kami menuruti kehendak mereka lalu menikah tanpa rasa di hati. Apa Tuhan merestui pernikahan kami?
Apakah pernikahan yang dipaksakan atas nama kebaikan agama ini
sebuah kebaikan? Apa memisahkan dua orang yang saling mencintai itu
sebuah kebaikan?
Aku mengaduh pada Tuhanku, pun ia mengaduh pada Tuhannya, Tuhan kami yang Esa.
Kami menangis tanpa mampu memberontak. Kami menyayangi Tuhan kami.
Mereka bilang salah satu dari kami harus pindah Agama. Apa itu
menyelesaikan masalah? Apa itu sebuah solusi? Iman kami ada di hati,
bukan di KTP!
Jika kami harus terusir, usirlah kami. Bukan mengusir kami dari Tuhan kami. Ijinkan kami menyayangi Tuhan kami dengan iman kami.
Mereka bilang kami akan masuk neraka, ditolak Surga. Kami hanya
ingin mencintai, memiliki. Kami menyayangi Tuhan kami. Biarkan Tuhan
kami yang menentukan.
Kami menyayangi Tuhan kami bukan karena imbalan, surga pun neraka.
Cinta kami pun bukan untuk diperjual belikan atas nama agama. Jangan
paksakan kami menjual iman dan Tuhan kami.
Kini kami terpisah dan kalian tetap tak peduli. Kalian tak peduli
betapa hancurnya perasaan kami. Kalian tertawa atas nama agama.
Tuhan, mereka bilang ini kehendakmu. Kami tak yakin Kau mempertemukan kami hanya untuk sebuah penderitaan. Kami percaya padamu.
Kami percaya kau mau menyayangi.
Kami percaya kau menyayangi hambamu yang menyayangimu.
Perbedaan ini hanyalah baju, bukan hati kami dimana iman kami memujamu.
Jika perpisahan inipun kendakmu, maka jagalah kekasihku. Jagalah hatinya dari rasa duka karena perbedaan ini.
Tuhan, lindungi dia.
Tiap tetes air matanya bukanlah bukanlah kesedihan karena kami tak
bisa bersama, Tuhan. Tapi karena memreka membedakanmu atas nama agama.
Tuhan kau mengetahui apa yang terbaik bagi kami. Jika kami lancang
saling mencintai, maka jangan kau berikan rasa seperti ini kepada orang
lain.
Cukuplah kami yang merasakan cinta seperti ini. Cukuplah mereka yang
membedakanmu karena nama agama yang berbeda. Jangan lagi ada kepedihan
seperti ini.
Kami tahu, tak ada solusi selain kami disuruh berpisah, bersabar atau menjual agama kami. Sekali lagi ,tidak!
Biarkan kami saling mencintai dengan cara kami.
Silahkan bilang kami bodoh, bebal atau apapun. Kami menyayangi Tuhan
kami, kami pun saling menyayangi satu sama lain. Biarkan kisah kami
menjadi dongeng duka.
Agar cukup kami yang meneteskan air mata kepedihan. Karena perbedaan
yang di buat manusia. Atas nama surga dan neraka pun atas nama Tuhan.
Tuhan, kami titipkan rasa ini padaMu.
Darimu semua berawal, rasa ini pun milikmu. Ijinkan kami menikmatinya kelak di kebun cintamu.
Kami tak menyesal saling mencintai dan menyayangi. Bukankah Engkau
yang mengajari kami rasa itu? Tuhan, kau tahu kami memujamu, yang Esa.
Jika takdir kami harus seperti ini, maka kami menerimanya dengan
kepatuhan karenamu. Bukan karena mereka yang meributkan nama agamamu.
Kekasihku, mungkin ia kini tersudut sepi dihimpit duka. Tuhan, beri
ia keteduhan. Yakinkan semua ini kehendakmu. Aku mohon, Tuhan. Beri ia
hati yang lapang. Untuk memahami bahwa cinta kami adalah kehendakmu,
sebagai kisah untuk mereka yang saling mencintai namun berbeda agama.
Tuhan, maaf jika aku terlalu banyak menyebut namamu untuk masalah kami yang sepatutnya membawa-bawa namamu yang suci itu.
Dan mereka yang selalu membedakanmu karena nama agama, beri mereka kebaikan dan kasih sayangmu.
Selamat malam Tuhan, kami menyayangimu.
-Karena cinta aku ada.
Jumat, 07 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar